Minggu, 06 April 2008

BILAMULA

BILAMULA

NASKAH : JOKO SUCIANTO, SPd.

SUTRADARA : JOKO SUCIANTO, SPd.

OLEH

KELOMPOK PERON SURAKARTA

MAHASISWA PEKERJA TEATER FKIP UNS

Lampu padam, remang-remang

Musik, bernyanyi, menari

Meraung-raung di telinga yang terluka

Seiring tarian yang beringsut

Sungguh adaNya tidak mengada-ada

Seperti gelap ke remang

Seperti remang ke terang

Seperti terang kembalu remang

Seperti remang ke kegelapan yang

Mutlak

Telak, terbelalak

Muncul rombongan anak-anak yang bermain-main dengan mainannya masing-masing

Berputar, bersuara, berebut,

Tertawa,

Menangis,

Dan menangisi sesuatu

Lampu padam

Untuk sejenak kedewasaan kita diuji

Seketika mata daging mengembara tak jauh dari pikiran yang terlalu sering terjejali kebiasa-kebiasaan hari. Ada ruang baru yang lahir dan menjadi naluri batin tak terbaca. Hal ini mungkin terjadi pada siapa saja karena dunia dan aktifitasnya sudah mulai membosankan.

Lalu tubuh yang baku menjadi sebuah kemodernan yang melarat karena tubuh itu selalu saja dikosongkan.

Harapan adalah bantal untuk mimpi kita malam ini dan selanjutnya, tanpa adanya landasan-landasan moralis yang kukuh selain keduniawian.

Kita sudah terlalu sering menjebak nurani pada suatu yang simbolik yang kolosal dan megah menancap di relung-reling kepenatan masing-masing. (kebodohan yang khas pada manusiaI).

Secara lahiriyah fisik adalah tubuh baku yang sudah dilembagakan menurut fungsi masing-masing.

Rudd : Kita tak boleh berhenti. Bergeraklah, karena diam bisa mematikan. Rahasia pertama itu adalah gerak.

Riff : Alat-alat tidak dapat bekerja sendiri.

Orang harus mengoperasikan dengan keringatnya

Meyy : Kebosanan yang didiamkan sama dengan waktu luang.

Sesuatu yang menipu dan membahayakan

Rudd : Kita tak boleh berhenti bergerak. Kecuali sekedar mengambil bekal dan beristirahat.

Hidup ini akan terus berdenyut dengan atau tanpa kita

Riff : Para pekerja bukan lagi hamba sahaya

Mereka sekarang penduduk bebas

Bebas menjual dirinya kepada penawar paling tinggi

Meyy : Bagi yang memasuki lingkaran pertama dan menemui jalan buntu

Diminta untuk melacak jejak-jejaknya

Dalam kondisi ini ada esensi

Seseorang yang berdampingan pikiran dan perbuatan

Tiba-tiba lampu padam

Rudd : Hey! Kenapa tiba-tiba gelap!

Apa artimya mata tanpa cahaya

Gelap gulita

Mereka berpencar

Lampu menyala di tempat Rudd

Rudd : Jika aku telah berbuat salah dalam kata-kataku

Aku mohon jangan tinggalkan aku

Kalian tersesat? Hey…! Hey…!

Lampu menyala di tempat Meyy

Meyy : Temanmu tidak tersesat

Juga tidak salah jalan

Tidak jatuh sakit. Atau kehilangan harapan

Jalannya dalam kecepatan

Semadi secara mendalam

Lampu menyala di tempat Riff

Riff : Kini kapitalisme bekerja dengan pemerasan yang lebih modern dan rumit

Meyy : Ini adalah pusaran, yang bergerak dalam orbit

Bergerak, berputar, berbalik, berbelok kacau dan menjijikkan

Riff : Kaum borjuis modern telah muncrat dari puing-puing masyarakat feodal

Ia melahirkan kelas baru

Syarat baru dalam penindasan

Bentuk baru dalam perjuangan

Ia menghancurkan kehendak religius

Kemunafikan kaum agamawan

Meyy : Alangkah panjang perjalanan yang singkat

Jika para penjelajah membuang-buang waktu

Campur tangan rute yang bukan hak mereka

Dan tak punya keteguhan hati

Rudd : Hiburlah jiwa kalian barang sesaat. Karena jiwa itu bisa sekarat

Seperti besi yang bisa sekarat

Riff : Akal terus berkembang sepanjang sejarah, menuju tujuan yang absolute

Sejarah dunia adalah perkembangan dari kesadaran pada kemerdakaan

Meyy : Tujuan adalah sesuatu yang ditentukan di awal

Diwujudkan di akhir

Tempat memulai pikiran dan akhir dari sebuah perjalanan

Rudd : Semua orang tergesa pergi ke tujuan yang tidak dikenal

Dan nampaknya lebih penting dari Tuhan

Riff mengangkat tangannya tinggi-tinggi

Riff : Wahai para pekerja seluruh dunia bersatulah

Tangan terdiri dari lima jari yang disatukan

Rudd : Hey, lihat!

Ia mengepalkan tangannya. Dan lihatlah wajahnya. Lihat!

Meyy : Selagi aku di ambang pintu

Aku dengar kata-katamu

Rudd : Lihatlah!

Jangan kau rendahkan hatimu

Riff : ( mengepalkan tangannya )

Mereka akan menjadi Revolusioner bila mereka bersatu dengan kaum proletar

Cepat atau lambat, itu akan berubah mati-matian

Dan akan tiba pada Revolusi!

( bergerak dan bernyanyi penuh semangat )

Revolusi…revolusi…revolusi sampai mati

Rudd : Barangkali dengan bergerak akan melahirkan perubahan

( bergerak mengikuti Riff )

revolusi…revolusi…revolusi sampai mati…

Meyy : Jika kau bisa ikutilah orang merdeka

Sungguh orang merdeka di dunia ini hanya sedikit

Rudd : ( berhenti dan nampak lagu-lagu mendekat ke tempat Meyy )

Apa pendapatmu tentang orang itu ?

Meyy : Dilihat dari tingkah dan gaya bicaranya, aku pikir aku tak tahu

Rudd : Siapapun kita. Apapun profesi kita, tidak bisa tidak, ini tak boleh ditawar

Tidak diijinkan berkata tidak tahu di sini!

Meyy : Jangan tanya siapa dia

Tanyalah siapa temannya

Sebab setiap orang selalu mencontoh yang ia temani

Rudd : Baiklah

Seperti dia aku juga tak tahu siapa kau

Apakh kau ini sahabatnya ?!

Meyy : Sahabat adalah penentu

Jangan tanya siapa aku

Tanyakanlah siapa sahabatku

Pasti kau tahu siapa diriku

Rudd : Ah, mempunyai seribu teman terasa kurang

Memiliki satu musuh terasa sesak

Ya maupun Tuhan

Riff : Tuhan ada sebagai roh dunia

Yang ada adalh nyata

Karena rasional dan sebaliknya

Rudd : Tuhan Maha Besar

Mendekatlah padaNya

Riff : Manusia yang membuat sejarah, bukan yang lain

Sejarah tidak berbuat apa-apa

Sejarah dibuat oleh manusia, bukan oleh takdir

Atau tangan Tuhan

Rudd : Tuhan Maha Besar

Mendekalah padaNya

Riff : ( Berteriak )

Terimakasuh Hegel !

Kau mengajari aku bahwa Tuhan yang baik tidak bermukim di surga

Seperti cerita nenek

Tapi aku sendiri

Di sini

Dapat menjadi Tuhan

( exit )

Rudd : Hey…

Hidup hanya sekali jangan salah pilih

Jadilah pemadam api keburukan

( exit )

Muncul rombongan Eigg dan Tiss

Wajah tirus penuh jelaga

Bergerak cepat, berhenti lalu

Seperti sedia kala mencoba mengecap keseharian

Merangkul kebias-biasaan dunia yang telah sesak akan rutinitas

Bergerak, jangan berhenti

Untuk sekadar mengambil bekal

Dan istirahat

Muncul rombongan orang-orang memakai jubah putih

Dan kesemuanya itu di mata Tuhan adalah sama

Tuhan Maha Besar

Maka mendekatlah padaNya

Yakinlah pada hati

Bahwa Tuhan adalah ada

Sebagai roh dunia

Yang adalah nyata

Apa artinya mata tanpa cahaya

Lampu padam

Selesai