BILAMULA
NASKAH : JOKO SUCIANTO, SPd.
SUTRADARA : JOKO SUCIANTO, SPd.
OLEH
KELOMPOK PERON
MAHASISWA PEKERJA TEATER FKIP UNS
Lampu padam, remang-remang
Musik, bernyanyi, menari
Meraung-raung di telinga yang terluka
Seiring tarian yang beringsut
Sungguh adaNya tidak mengada-ada
Seperti gelap ke remang
Seperti remang ke terang
Seperti terang kembalu remang
Seperti remang ke kegelapan yang
Mutlak
Telak, terbelalak
Muncul rombongan anak-anak yang bermain-main dengan mainannya masing-masing
Berputar, bersuara, berebut,
Tertawa,
Menangis,
Dan menangisi sesuatu
Lampu padam
Untuk sejenak kedewasaan kita diuji
Seketika mata daging mengembara tak jauh dari pikiran yang terlalu sering terjejali kebiasa-kebiasaan hari.
Lalu tubuh yang
Harapan adalah bantal untuk mimpi kita malam ini dan selanjutnya, tanpa adanya landasan-landasan moralis yang kukuh selain keduniawian.
Kita sudah terlalu sering menjebak nurani pada suatu yang simbolik yang kolosal dan megah menancap di relung-reling kepenatan masing-masing. (kebodohan yang khas pada manusiaI).
Secara lahiriyah fisik adalah tubuh
Rudd : Kita tak boleh berhenti. Bergeraklah, karena diam bisa mematikan. Rahasia pertama itu adalah gerak.
Riff : Alat-alat tidak dapat bekerja sendiri.
Orang harus mengoperasikan dengan keringatnya
Meyy : Kebosanan yang didiamkan sama dengan waktu luang.
Sesuatu yang menipu dan membahayakan
Rudd : Kita tak boleh berhenti bergerak. Kecuali sekedar mengambil bekal dan beristirahat.
Hidup ini akan terus berdenyut dengan atau tanpa kita
Riff :
Mereka sekarang penduduk bebas
Bebas menjual dirinya kepada penawar paling tinggi
Meyy : Bagi yang memasuki lingkaran pertama dan menemui jalan buntu
Diminta untuk melacak jejak-jejaknya
Dalam kondisi ini ada esensi
Seseorang yang berdampingan pikiran dan perbuatan
Tiba-tiba lampu padam
Rudd : Hey! Kenapa tiba-tiba gelap!
Apa artimya mata tanpa cahaya
Gelap gulita
Mereka berpencar
Lampu menyala di tempat Rudd
Rudd : Jika aku telah berbuat salah dalam kata-kataku
Aku mohon jangan tinggalkan aku
Kalian tersesat? Hey…! Hey…!
Lampu menyala di tempat Meyy
Meyy : Temanmu tidak tersesat
Juga tidak salah jalan
Tidak jatuh sakit. Atau kehilangan harapan
Jalannya dalam kecepatan
Semadi secara mendalam
Lampu menyala di tempat Riff
Riff : Kini kapitalisme bekerja dengan pemerasan yang lebih modern dan rumit
Meyy : Ini adalah pusaran, yang bergerak dalam orbit
Bergerak, berputar, berbalik, berbelok kacau dan menjijikkan
Riff : Kaum borjuis modern telah muncrat dari puing-puing masyarakat feodal
Ia melahirkan kelas baru
Syarat baru dalam penindasan
Bentuk baru dalam perjuangan
Ia menghancurkan kehendak religius
Kemunafikan kaum agamawan
Meyy : Alangkah panjang perjalanan yang singkat
Jika para penjelajah membuang-buang waktu
Campur tangan rute yang bukan hak mereka
Dan tak punya keteguhan hati
Rudd : Hiburlah jiwa kalian barang sesaat. Karena jiwa itu bisa sekarat
Seperti besi yang bisa sekarat
Riff : Akal terus berkembang sepanjang sejarah, menuju tujuan yang absolute
Sejarah dunia adalah perkembangan dari kesadaran pada kemerdakaan
Meyy : Tujuan adalah sesuatu yang ditentukan di awal
Diwujudkan di akhir
Tempat memulai pikiran dan akhir dari sebuah perjalanan
Rudd : Semua orang tergesa pergi ke tujuan yang tidak dikenal
Dan nampaknya lebih penting dari Tuhan
Riff mengangkat tangannya tinggi-tinggi
Riff : Wahai para pekerja seluruh dunia bersatulah
Tangan terdiri dari
Rudd : Hey, lihat!
Ia mengepalkan tangannya. Dan lihatlah wajahnya. Lihat!
Meyy : Selagi aku di ambang pintu
Aku dengar kata-katamu
Rudd : Lihatlah!
Jangan kau rendahkan hatimu
Riff : ( mengepalkan tangannya )
Mereka akan menjadi Revolusioner bila mereka bersatu dengan kaum proletar
Cepat atau lambat, itu akan berubah mati-matian
Dan akan tiba pada Revolusi!
( bergerak dan bernyanyi penuh semangat )
Revolusi…revolusi…revolusi sampai mati
Rudd : Barangkali dengan bergerak akan melahirkan perubahan
( bergerak mengikuti Riff )
revolusi…revolusi…revolusi sampai mati…
Meyy : Jika kau bisa ikutilah orang merdeka
Sungguh orang merdeka di dunia ini hanya sedikit
Rudd : ( berhenti dan nampak lagu-lagu mendekat ke tempat Meyy )
Apa pendapatmu tentang orang itu ?
Meyy : Dilihat dari tingkah dan
Rudd : Siapapun kita. Apapun profesi kita, tidak bisa tidak, ini tak boleh ditawar
Tidak diijinkan berkata tidak tahu di sini!
Meyy : Jangan tanya siapa dia
Tanyalah siapa temannya
Sebab setiap orang selalu mencontoh yang ia temani
Rudd : Baiklah
Seperti dia aku juga tak tahu siapa kau
Apakh kau ini sahabatnya ?!
Meyy : Sahabat adalah penentu
Jangan tanya siapa aku
Tanyakanlah siapa sahabatku
Pasti kau tahu siapa diriku
Rudd : Ah, mempunyai seribu teman terasa kurang
Memiliki satu musuh terasa sesak
Ya maupun Tuhan
Riff : Tuhan ada sebagai roh dunia
Yang ada adalh nyata
Karena rasional dan sebaliknya
Rudd : Tuhan Maha Besar
Mendekatlah padaNya
Riff : Manusia yang membuat sejarah, bukan yang lain
Sejarah tidak berbuat apa-apa
Sejarah dibuat oleh manusia, bukan oleh takdir
Atau tangan Tuhan
Rudd : Tuhan Maha Besar
Mendekalah padaNya
Riff : ( Berteriak )
Terimakasuh Hegel !
Kau mengajari aku bahwa Tuhan yang baik tidak bermukim di surga
Seperti cerita nenek
Tapi aku sendiri
Di sini
Dapat menjadi Tuhan
( exit )
Rudd : Hey…
Hidup hanya sekali jangan salah pilih
Jadilah pemadam api keburukan
( exit )
Muncul rombongan Eigg dan Tiss
Wajah tirus penuh jelaga
Bergerak cepat, berhenti lalu
Seperti sedia kala mencoba mengecap keseharian
Merangkul kebias-biasaan dunia yang telah sesak akan rutinitas
Bergerak, jangan berhenti
Untuk sekadar mengambil bekal
Dan istirahat
Muncul rombongan orang-orang memakai jubah putih
Dan kesemuanya itu di mata Tuhan adalah sama
Tuhan Maha Besar
Maka mendekatlah padaNya
Yakinlah pada hati
Bahwa Tuhan adalah ada
Sebagai roh dunia
Yang adalah nyata
Apa artinya mata tanpa cahaya
Lampu padam
Selesai
2 komentar:
nice blogging
naskah ini menarik,
dan sya minta alamat email/facebook bpk joko sucianto selaku penulis dan sutradara.sya ingin minta ijin sekaligus brbagi referensi karena saya ingin mementaskn naskah ini untuk memenuhi mata kuliah seni peran non realis...
demikian terima kasih dan mohon maaf.
salam
Posting Komentar